Bagi para petugas medis, pasti sudah sering menghadapi pasien yang mengeluhkan nyeri dada. Nyeri dada ini bisa berbeda-beda tipe, penyebab, dan cara penanganannya. Agar tidak salah dalam mengambil tindakan, ada baiknya Anda menyimak contoh askep bagi para penderita nyeri dada. Dengan melihat data-data asuhan keperawatan tersebut, tentu saja Anda bisa mengidentifikasi tipe serangan hingga tindakan apa yang akan diambil untuk menangani pasien tersebut. Berikut ini terdapat contoh asuhan keperawatan yang menguraikan mengenai tipe serangan pada pasien penderita nyeri dada.
Contoh askep pertama mengenai tipe serangan nyeri dada bisa Anda uraikan dengan memberikan penjelasan mengenai angina pektoris stabil. “angina pektoris stabil merupakan serangan dada ringan setelah melakukan aktivitas berat, akan hilang setelah beristirahat kurang lebih 15 menit”.
Untuk tipe serangan selanjutnya yang sering tertulis pada contoh askep nyeri dada adalah angina pektoris tidak stabil. “berbeda dengan angina pektoris stabil, angina pektoris tidak stabil bisa juga terjadi pada kondisi sedang istirahat atau melakukan aktivitas ringan. Begitu pula dengan serangannya, biasanya terjadi lebih lama jika dibandingkan tipe sebelumnya. Harus mulai diwaspadai karena sering tidak responsif pada nitrat.”.
Terakhir adalah tipe serangan angina prinzmental. Dalam contoh askep, angina prinzmental sering dijelaskan sebagai “serangan nyeri dada yang terjadi pada saat istirahat di pagi hari. Jika dilakukan EKG akan memperlihatkan elevasi segmen ST. Tipe serangan ini seringkali menyebabkan aritmia”.
Pembahasan di atas adalah tipe-tipe serangan yang sering tertulis pada contoh askep nyeri dada. Dengan mengidentifikasi tipe serangannya terlebih dahulu, akan mempermudah Anda untuk mengambil langkah lanjutan. Masing-masing tipe serangan tentu membutuhkan cara penanganan yang berbeda pula. Itulah pentingnya menulis berbagai rekam medik pasien dalam sebuah asuhan keperawatan.
Uraian Tipe Serangan Nyeri Dada Pada Contoh Askep
Nyeri dada sering kali dikait-kaitkan pada penyakit jantung. Padahal tidak semua nyeri dada ini mengindikasikan penyakit jantung. Sebagai seorang ahli medis, ada baiknya Anda menyimak tipe-tipe serangan yang sering diuraikan pada contoh askep pasien penderita nyeri dada.Contoh askep pertama mengenai tipe serangan nyeri dada bisa Anda uraikan dengan memberikan penjelasan mengenai angina pektoris stabil. “angina pektoris stabil merupakan serangan dada ringan setelah melakukan aktivitas berat, akan hilang setelah beristirahat kurang lebih 15 menit”.
Untuk tipe serangan selanjutnya yang sering tertulis pada contoh askep nyeri dada adalah angina pektoris tidak stabil. “berbeda dengan angina pektoris stabil, angina pektoris tidak stabil bisa juga terjadi pada kondisi sedang istirahat atau melakukan aktivitas ringan. Begitu pula dengan serangannya, biasanya terjadi lebih lama jika dibandingkan tipe sebelumnya. Harus mulai diwaspadai karena sering tidak responsif pada nitrat.”.
Terakhir adalah tipe serangan angina prinzmental. Dalam contoh askep, angina prinzmental sering dijelaskan sebagai “serangan nyeri dada yang terjadi pada saat istirahat di pagi hari. Jika dilakukan EKG akan memperlihatkan elevasi segmen ST. Tipe serangan ini seringkali menyebabkan aritmia”.
Pembahasan di atas adalah tipe-tipe serangan yang sering tertulis pada contoh askep nyeri dada. Dengan mengidentifikasi tipe serangannya terlebih dahulu, akan mempermudah Anda untuk mengambil langkah lanjutan. Masing-masing tipe serangan tentu membutuhkan cara penanganan yang berbeda pula. Itulah pentingnya menulis berbagai rekam medik pasien dalam sebuah asuhan keperawatan.
0 Komentar 3 Contoh Asuhan Keperawatan (Askep) Tipe Serangan Nyeri Dada
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik,tidak mengandung unsur pertikaian, perpecahan, dan SARA.
Komentar dengan link hidup hanya berupa link nofollow!