Berbicara di depan umum itu sangat penting, bahkan mungkin setiap orang wajib memiliki kemampuan ini karena memang salah satu jalan untuk mencapai kesuksesan. Melirik para orang-orang yang saat ini boleh dikategorikan sukses pasti memiliki kemampuan berbicara di depan umum yang tinggi, contohnya saja Pak Mario Teguh yang kita kenal sebagai seorang motivator yang selalu mengutarakan kata-kata bijak yang memotivasi. Selain Mario Teguh masih banyak orang-orang di Indonesia maupun luar negeri yang pandai melakukan pembicaraan di depan umum yang mampu menghipnotis pendegarnya.
Pernakah Anda berbicara di depan umum? Tak dipungkiri pasti pernah, apalagi sekarang Kurikulum 2013 lebih mengacu pada sistem diskusi kelompok yang mendorong para siswa untuk berbicara dan mengeluarkan argumen. Namun tidak semua pembicaraan kita berjalan lancar, coba ingat pernahkah Anda melakukan kesalahan dalam pembiacaraan Anda atau Anda gugup saat bicara di depan umum? Berbagai kesalahan biasa terjadi saat kita berbicara di depan umum, baik itu hanya kesalahan kecil maupun kesalahan besar. Bila telah terjadi kesalahan ini seringkali kita down dan sukar untuk melanjutkan pembicaraa. Hal ini terjadi mungkin karena kita terlalu gugup, gemetar, ketakutan dan kurang percaya diri sehingga Anda tidak menguasai isi pembicaraan Anda.Oleh karena itu, saya akan bagikan solusi-solusi untuk mengatasi ketakutan Anda saat berbicara di depan umum.
Dengan menguasai materi atau topik pembicaraan, seseorang akan merasa percaya diri. Perlu diketahui rasa percaya diri merupakan modal penting bagi seseorang untuk bisa berbicata di depan umum dengan tenang dan meyakinkan. Dengan tidak menguasai pokok masalah yang disampaikan,seorang pembicara akan kehilangan arah pembicaraan membuat setiap kalimat tidak berkaitan satu sama lain. Dampaknya, pendengar sudah mulai gaduh dan tidak ada lagi yang mendengarkan sehingga pembicaraan di depan publik tidak sukses.
Kenali siapa pendengarnya
Mulai dari mengapa mereka hadir, berapa jumlahnya, tingkat pengetahuan mereka terhadap tema yang dibahas, harapan mereka, sampai jenis kelamin dan usia mereka. Dengan mengenali semua itu, kita akan dapat menganalisa kesulitan bahan yang akan disampaikan dan diksi yang akan dipakai.
Sebelum tampil, tatap mata dan sapa para pendengar
Melalui tatapan mata dan sapaan maka para pendengar akan merasa diperhatikan dan dihormati. Penting bagi seorang pembicara untuk segera masuk ke dalam dunia batin pendengar dan merasa bagian dari mereka. Dengan menjadi bagian dari mereka, seorang pembicara akan diterima dengan baik, walau mungkin tema pembicaraan tidak begitu berbobot. Karena itu, berempati dan menjadi bagian dari mereka adalah sangat penting.
Jangan merendahkan diri sendiri
Di benak pembicara ungkapan-ungkapan untuk merendahkan diri agar mereka terkesan tidak sombong. Tapi senbenarnya ini adalah ungkapan yang konyol. Sebab mana ada pendegar yang datang untuk mendengarkan pembicara yang tidak siap atau tidak menguasai bidangnya. Orang pada hakikatnya hanya ingin mendengarkan yang mereka belum ketahui untuk menjadi pengetahuan.
Hindari hal-hal yang berbau sara(suku, agama, dan ras)
Jangan mengangkat isu sara di depan orang banyak. Apalagi melecehkan satu di antara yang lain. Semua orang yang hadir harus memperoleh penghormatan yang sama. Martabat mereka harus dihormati. Orang akan sangat marah jika dilecehkan di depan umum menyangkut tentang sara. Kalaupun membuat lelucon yang menyangkut sara, pilih yang tidak melecehkan. Seorang pembicara yang diprotes di depan orang banyakk karena melakukan hal-hal di tersebut akan kehilangan harga diri alias jatuh.
Jangan membuat humor tentang seks
Perlu diketahui tidak semua orang suka humor berbau seks. Sebab, hal ini menjijikkan. Jika memang ingin membuat humor untuk membangun kesegaran, cari humor-humor segar yang tidak melecehkan siapapun dan tidak berbau seks. Hal -hal yang bersifat privat, seperti tentang seks sangat tidak patut disampaikan di depan publik. Seorang pembicara harus membedakan mana yang bersifat publik dan mana yang bersifat privasi.
Jangan menyudutkan seseorang
Setiap orang pasti ingin dihargai dan dihormati. Selain menyakitkan, menyudutkan seseorang di depan publik, sengaja atau tidak sengaja, akan sangat tidak bermamfaat. Karenanya, hal itu harus dihindari. Jika terpaksa menggunakan seseorang sebagai contoh untuk menambahkan penjelasan atau menyegarkan suasana carilah kisah keberhasilannya, bukan kekonyolan atau lebih aman pakai contoh diri sendiri. Akan tetapi, perlu dihindari kesan pamer dan menyombongkan diri. Ada berbagai cara untuk menghidupkan suasan di depan publik, seorang pembicara harus jeli untuk memilihnya.
Itulah beberapa solusi untuk mengatasi rasa ketakutan bicara di depan publik. Dapat disimpulkan keseluruhan dari Solusi Mengatasi Ketakutan saat Berbicara di Depan Umum, bahwa bicara di depan umum itu mudah asalkan ada kemauan untuk belajar dan berlatih. Oleh karena itu, mulailah berlatih untuk menjadi seorang pembicara yang handal layaknya seorang pakar. Lalu kenapa Anda tidak memulainya sekarang?
Berbicara di Depan Umum, Kenapa Harus Takut? |
Solusi Mengatasi Ketakutan saat Berbicara di Depan Umum
Kuasai benar topik yang akan di sampaikanDengan menguasai materi atau topik pembicaraan, seseorang akan merasa percaya diri. Perlu diketahui rasa percaya diri merupakan modal penting bagi seseorang untuk bisa berbicata di depan umum dengan tenang dan meyakinkan. Dengan tidak menguasai pokok masalah yang disampaikan,seorang pembicara akan kehilangan arah pembicaraan membuat setiap kalimat tidak berkaitan satu sama lain. Dampaknya, pendengar sudah mulai gaduh dan tidak ada lagi yang mendengarkan sehingga pembicaraan di depan publik tidak sukses.
Kenali siapa pendengarnya
Mulai dari mengapa mereka hadir, berapa jumlahnya, tingkat pengetahuan mereka terhadap tema yang dibahas, harapan mereka, sampai jenis kelamin dan usia mereka. Dengan mengenali semua itu, kita akan dapat menganalisa kesulitan bahan yang akan disampaikan dan diksi yang akan dipakai.
Sebelum tampil, tatap mata dan sapa para pendengar
Melalui tatapan mata dan sapaan maka para pendengar akan merasa diperhatikan dan dihormati. Penting bagi seorang pembicara untuk segera masuk ke dalam dunia batin pendengar dan merasa bagian dari mereka. Dengan menjadi bagian dari mereka, seorang pembicara akan diterima dengan baik, walau mungkin tema pembicaraan tidak begitu berbobot. Karena itu, berempati dan menjadi bagian dari mereka adalah sangat penting.
Jangan merendahkan diri sendiri
Di benak pembicara ungkapan-ungkapan untuk merendahkan diri agar mereka terkesan tidak sombong. Tapi senbenarnya ini adalah ungkapan yang konyol. Sebab mana ada pendegar yang datang untuk mendengarkan pembicara yang tidak siap atau tidak menguasai bidangnya. Orang pada hakikatnya hanya ingin mendengarkan yang mereka belum ketahui untuk menjadi pengetahuan.
Hindari hal-hal yang berbau sara(suku, agama, dan ras)
Jangan mengangkat isu sara di depan orang banyak. Apalagi melecehkan satu di antara yang lain. Semua orang yang hadir harus memperoleh penghormatan yang sama. Martabat mereka harus dihormati. Orang akan sangat marah jika dilecehkan di depan umum menyangkut tentang sara. Kalaupun membuat lelucon yang menyangkut sara, pilih yang tidak melecehkan. Seorang pembicara yang diprotes di depan orang banyakk karena melakukan hal-hal di tersebut akan kehilangan harga diri alias jatuh.
Jangan membuat humor tentang seks
Perlu diketahui tidak semua orang suka humor berbau seks. Sebab, hal ini menjijikkan. Jika memang ingin membuat humor untuk membangun kesegaran, cari humor-humor segar yang tidak melecehkan siapapun dan tidak berbau seks. Hal -hal yang bersifat privat, seperti tentang seks sangat tidak patut disampaikan di depan publik. Seorang pembicara harus membedakan mana yang bersifat publik dan mana yang bersifat privasi.
Jangan menyudutkan seseorang
Setiap orang pasti ingin dihargai dan dihormati. Selain menyakitkan, menyudutkan seseorang di depan publik, sengaja atau tidak sengaja, akan sangat tidak bermamfaat. Karenanya, hal itu harus dihindari. Jika terpaksa menggunakan seseorang sebagai contoh untuk menambahkan penjelasan atau menyegarkan suasana carilah kisah keberhasilannya, bukan kekonyolan atau lebih aman pakai contoh diri sendiri. Akan tetapi, perlu dihindari kesan pamer dan menyombongkan diri. Ada berbagai cara untuk menghidupkan suasan di depan publik, seorang pembicara harus jeli untuk memilihnya.
Itulah beberapa solusi untuk mengatasi rasa ketakutan bicara di depan publik. Dapat disimpulkan keseluruhan dari Solusi Mengatasi Ketakutan saat Berbicara di Depan Umum, bahwa bicara di depan umum itu mudah asalkan ada kemauan untuk belajar dan berlatih. Oleh karena itu, mulailah berlatih untuk menjadi seorang pembicara yang handal layaknya seorang pakar. Lalu kenapa Anda tidak memulainya sekarang?
0 Komentar Berbicara di Depan Umum, Kenapa Harus Takut?
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik,tidak mengandung unsur pertikaian, perpecahan, dan SARA.
Komentar dengan link hidup hanya berupa link nofollow!