Damhuri Muhammad yang merupakan salah satu penulis karya sastra yang tersohor di mata masyarakat telah menciptakan berbagai karya sastra, khususnya cerpen yang berkualitas dan sangat layak untuk dibaca. Cerpen yang dibuat oleh Damhuri yang meniupkan kekhasan budaya dari daerah Sumatera Barat, terutama adat Suku Minang terasa mampu menghipnotis para pembaca. Selain khasanah budaya, Damhuri juga menitikberatkan cerpen-cerpennya dengan nilai moral yang tersirat. Hal ini merupakan alasan kita untuk membaca cerpen-cerpen karagannya.
Biografi Damhuri Muhammad, Penulis Cerpen Juru Masak |
Salah satu cerpen Damhuri Muhammad yang paling tersohor adalah "Juru Masak" yang meceritakan perjuangan sesosok lelaki yang menggapai kesuksesan di perantauan, hengkang dari kampung karena cintanya yang tak mendapat restu. Dalam cerpen ini kita bisa memetik buah moral yang terkandung, yaitu tidak memandang remeh seseorang siapapun dia. Memang cerpen-cerpen dari Damhuri sarat akan pesan moral yang menjadi kesan tersendiri bagi para pembaca.
Mengenai biografi, siapakah sebenarnya sosok dari Damhuri Muhammad? Silahkan baca rangkuman jejak-jejak hidup dari tokoh Damhuri Muhammad di bawah ini.
ads
Mengenai biografi, siapakah sebenarnya sosok dari Damhuri Muhammad? Silahkan baca rangkuman jejak-jejak hidup dari tokoh Damhuri Muhammad di bawah ini.
ads
Biografi Damhuri Muhammad
Damhuri Muhammad, lahir di Padang, 1 Juli 1974. Alumnus Pascasarjana Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2001). Bermukim di Jakarta. Ia menulis cerita pendek, esai seni, dan kritik buku di sejumlah media nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Majalah TEMPO, Seputar Indonesia, Suara Pembaruan, Republika, Jawa Pos, Pikiran Rakyat, majalah GATRA, ESQUIRE, tabloid NOVA, dll. Karya fiksinya yang sudah terbit: Laras (2005), Lidah Sembilu (2006), dan Juru Masak (2009). Cerpennya Ratap Gadis Suayan, Bigau, dan Orang-orang Larenjang terpilih dalam buku cerpen pilihan Kompas, pada tahun pemilihan yang berbeda-beda. Buku esai sastra terkininya; Darah-daging Sastra Indonesia (2010).
Damhuri Muhammad |
Sejak 2011 ia berkhidmat sebagai anggota komite penjurian Lomba Penulisan Buku Pengayaan Kurikulum di Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) KEMDIKBUD RI. Pada 2008 dan 2013 ia menjadi Ketua Tim Juri Khatulistiwa Literary Award (KLA)--peristiwa penghargaan sastra paling berpengaruh di Indonesia. Maret 2014, ia terpilih sebagai salah satu steering board (Dewan Pengarah) Asean Literary Festival (Festival Sastra Asia Tenggara), yang dihadiri oleh perwakilan 15 negara, dan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Sehari-hari ia bekerja sebagai redaktur sastra di harian Media Indonesia, di Jakarta.
Singkatnya, pria berdarah minang ini memang sudah sejak lama berkiprah di bidang sastra dan berbagai karyanya yang telah mendapat sorotan positif dari masyarakat Indonesia. Hal ini mendorong karir dari Damhuri hingga bisa menjadi seperti saat sekarang ini.
Itulah sepucuk biografi mengenai jejak hidup Damhuri Muhammad, semoga bisa bermamfaat dan berkesan bagi Anda.
Thanks 🙏🙏👍👍
BalasHapus