Pantun merupakan salah satu khazanah budaya Indonesia yang harus dipertahankan dan dilestarikan. Pantun telah ada sejak dahulu jadi patutlah banyak pantun yang menggunakan kata-kata arkais dan kata-kata konotasi.
Akan sulitlah kita untuk mencerna maksud dan makna dari sebuah teks pantun tanpa berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, selain itu kemampuan untuk menangkap maksud dari teks pantun juga menjadi tolak ukur berhasilnya kita memaknai suatu teks pantun dengan benar. Apalagi pantun sekarang kebanyakan tidak menggunakan sampiran dan isi yang berkaitan, hingga makin sulitlah kita menentukan maknanya.
ads
Berikut contoh teks pantun yang berkaitan sampiran dan isinya secara substansi.
1. Baca teks pantun yang akan dimaknai dengan menggunakan irama/ritme yang tepat.
2. Cobalah mencari kaitan antara sampiran dan isi pantunnya.
3. Cari kata-kata yang tidak lazim (kata arkais) dan kata-kata konotasi yang terdapat dalam pantun lalu pedomani Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk memahami makna kata demi kata
4. Simpulkan makna isi dari teks pantun tersebut.
Selain cara di atas, ada juga dengan menggunakan Parafrasa Sederhana.
Itulah beberapa contoh pantun dan maknanya, mengevaluasi pantun bukan hanya mengetahui maknanya tapi mencoba menangkap pesan dalam teks pantun yang kelak berguna dan menjadi motivasi dalam kehidupan kita.
Akan sulitlah kita untuk mencerna maksud dan makna dari sebuah teks pantun tanpa berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, selain itu kemampuan untuk menangkap maksud dari teks pantun juga menjadi tolak ukur berhasilnya kita memaknai suatu teks pantun dengan benar. Apalagi pantun sekarang kebanyakan tidak menggunakan sampiran dan isi yang berkaitan, hingga makin sulitlah kita menentukan maknanya.
ads
Mengevaluasi Makna Sebuah Teks Pantun
Mengevaluasi Makna Teks Pantun |
Perbedaan Pantun Yang Berkaitan Secara Substansi dan Tidak Berkaitan
Keterkaitan sampiran dan isi pantun secara substansi terdapat pada sebagian pantun terutama pantun-pantun dulu. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman maka pantun juga ikut berkembang hingga saat ini banyak pantun yang sampiran dan isinya tidak berkaitan, bahkan tidak ada sangkut-pautnya sama sekali.Berikut contoh teks pantun yang berkaitan sampiran dan isinya secara substansi.
Jika ada sumur di ladang,Coba bandingkan dengan teks pantun yang tidak berkaitan sampiran dan isinya.
Bolehlah kita menumpang mandi.
Jika ada umur yang panjang,
Bolehlah kita bertemu lagi.
Anak Pak Dolah makan lepat,Pada pantun di atas, sampiran tidak berfungsi lagi sebagai penjelas isi namun lebih menitikberatkan sebagai penyedia rima untuk isi agar tetap memiliki rima yang ideal. Adanya rima yang ideal tentunya akan menghasilkan ritme yang indah.
makan lepat sambil melompat.
Nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat?
Menetukan Makna Teks Pantun
Karena teks pantun kebanyakan menggunakan kata arkais dan kata konotasi maka salah satu senjata kita untuk bisa dengan mudah memaknai sebuah teks pantun adalah dengan memedomani Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berikut tips mudah untuk menentukan makna sebua teks pantun.1. Baca teks pantun yang akan dimaknai dengan menggunakan irama/ritme yang tepat.
2. Cobalah mencari kaitan antara sampiran dan isi pantunnya.
3. Cari kata-kata yang tidak lazim (kata arkais) dan kata-kata konotasi yang terdapat dalam pantun lalu pedomani Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk memahami makna kata demi kata
4. Simpulkan makna isi dari teks pantun tersebut.
Selain cara di atas, ada juga dengan menggunakan Parafrasa Sederhana.
Beberapa Contoh Teks Pantun dan Maknanya
Kuda perang berpacu kencang,Bermakna mengenai seseorang yang meminta maaf karena telah berteriak lantang.
kuda beban jalan perlahan.
Maafkan aku berteriak lantang,
mohon maafkan segala kesalahan.
Bunga kenanga di atas kubur,Bermakna mengenai sifat takabur dan sombong yang tidak ada berguna, melainkan mendatangkan kerugian bagi rohani manusia.
pucuk sari pandan jawa.
Apa guna sombong dan takabur,
rusak hati badan binasa.
Asam kandis asam gelugurBermakna mengenai penyesalan yang selalu datang terlambat.
ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur,
teringat badan tidak sembahyang.
Buah langsat kuning cerah,Bermakna mengenai seseorang yang mendapat sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya maka barang atau hal lain yang telah ada sebelumnya tidak berguna lagi atau kurang berguna lagi.
keduduk tidak berbunga lagi.
Sudah dapat gading bertuah,
tanduk tidak berguna lagi.
Berburu ke padang datar,Bermakna jika melakukan seseuatu tidak dengan sungguh-sungguh maka hasilnya tidak akan memuaskan.
dapat rusa belang kaki.
Berguru kepalang ajar,
bagai bunga kembang tak jadi.
Embancang masak mempelam manis,Bermakna ada dua pasang seorang kekasih yang ingin melanjutkan hubungan asmaranya ke jenjang yang lebih jauh lagi, tetapi ada sediktit masalah di antara percintaan mereka.
makanan anak bidadari.
Bintang terisak bulang menagis,
hendak bertemu si Matahari.
Pokok pakis tumbuh di hutan,Bermakna bila lingkungan rusak, maka makhluk di sekitarnya akan ikut terganggu.
tumbang melapa di atas duri.
Pulau menangis kering lautan,
ikan juga menghempaskan diri.
Kemumu di dalam semak,Bermakna walau setinggi apapun ilmu seseorang tidak akan bermanfaat bila ia tidak beribadah.
jatuh melayang selaranya.
Meski ilmu setinggi tegak,
tidak sembahyang apa gunanya.
Mari kita mencari zaitun,Bermakna sebuah negeri/wilayah yang indah nan permai.
tiada zaitun pinang pun jadi.
Tanjung pinang negeri pantun,
indah permai cantik berseri.
Kalau mengail di lubuk dangkal,Bermakna tidak mungkin mendapat hasil yang maksimal jika usaha kurang.
dapat ikan penuh seraga.
Kalau kail penjang sejengkal,
jangan laut hendak diduga.
Itulah beberapa contoh pantun dan maknanya, mengevaluasi pantun bukan hanya mengetahui maknanya tapi mencoba menangkap pesan dalam teks pantun yang kelak berguna dan menjadi motivasi dalam kehidupan kita.
0 Komentar Mengevaluasi Makna Teks Pantun
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik,tidak mengandung unsur pertikaian, perpecahan, dan SARA.
Komentar dengan link hidup hanya berupa link nofollow!