Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang memiliki beragam aturan. Misalnya saja aturan mengenai kata-kata pembentuk kalimat. Dalam membentuk sebuah kalimat, Anda pasti mengenal istilah frasa. Frasa sendiri merupakan gabungan dari minimal dua kata yang nantinya bisa membentuk arti baru. Ada berbagai macam bentuk frasa, salah satu contoh frasa adalah frasa endosentris. Frasa endosentris ini nanti juga akan dibagi lagi menjadi beberapa macam. Frasa endosentris merupakan jenis frasa yang memungkinkan bahwa gabungan kedua kata tersebut merupakan kata inti. Berbeda dengan frasa yang lain, terkadang kata lanjutannya hanya berupa kata penjelas atau keterangan. Informasi lebih lengkap mengenai frasa endosentris dapat Anda simak di bawah ini.
Jenis pertama adalah frasa endosentris koordinatif. Yang termasuk dalam frasa ini adalah gabungan kata yang keduanya merupakan kata yang memiliki derajat setara. Masing-masing kata yang terbentuk dalam frasa jenis ini biasanya dapat digabungkan dengan kata penghubung ‘dan’ atau ‘atau’. Contoh frasa endosentris koordinatif ini adalah, “Pria dan wanita” itu sedang makan di restoran.
Jenis selanjutnya adalah frasa endosentris atributif. Berbeda dengan jenis frasa endosentris sebelumnya, kata-kata pembentuk frasa ini tidak bisa digabungkan dengan kalimat penghubung ‘atau’ atau ‘dan’. Contoh frasa endosentris atributif adalah “Lelaki ganteng” itu seorang camat.
Jenis ketiga adalah frase endosentris apositif. Sebenarnya hampir mirip dengan tipe pertama, namun untuk jenis ini kata-kata pembentuknya bersifat menggantikan. Contoh frasa endosentris apositif adalah, “Kadifa, gadis cantik” itu selalu membawa bunga.
Dalam menggabungkan kata hingga membentuk frasa bahkan kalimat perlu diperhatikan unsur-unsurnya dengan baik. Jangan sampai hanya akan menghasilkan kata yang tidak mengandung arti atau malah berarti ganda. Semoga contoh frasa endosentris di atas dapat membantu Anda untuk mempermudah dalam menyusun sebuah kalimat.
Contoh Frasa Endosentris Dan Jenis-Jenisnya
Melalui penjelasan di atas dapat dipahami bahwa frasa ini merupakan gabungan dari dua atau lebih kata yang memungkinkan jika seandainya seluruh katanya memiliki kedudukan sejajar atau kesemuanya adalah kata inti. Frasa endosentris ini dibagi menjadi 3 macam yakni frasa endosentris koordinatif, frasa endosentris atributif, dan frasa endosentris apositif. Berikut adalah contoh frasa dari masing-masing jenis frasa endosentris.Jenis pertama adalah frasa endosentris koordinatif. Yang termasuk dalam frasa ini adalah gabungan kata yang keduanya merupakan kata yang memiliki derajat setara. Masing-masing kata yang terbentuk dalam frasa jenis ini biasanya dapat digabungkan dengan kata penghubung ‘dan’ atau ‘atau’. Contoh frasa endosentris koordinatif ini adalah, “Pria dan wanita” itu sedang makan di restoran.
Jenis selanjutnya adalah frasa endosentris atributif. Berbeda dengan jenis frasa endosentris sebelumnya, kata-kata pembentuk frasa ini tidak bisa digabungkan dengan kalimat penghubung ‘atau’ atau ‘dan’. Contoh frasa endosentris atributif adalah “Lelaki ganteng” itu seorang camat.
Jenis ketiga adalah frase endosentris apositif. Sebenarnya hampir mirip dengan tipe pertama, namun untuk jenis ini kata-kata pembentuknya bersifat menggantikan. Contoh frasa endosentris apositif adalah, “Kadifa, gadis cantik” itu selalu membawa bunga.
Dalam menggabungkan kata hingga membentuk frasa bahkan kalimat perlu diperhatikan unsur-unsurnya dengan baik. Jangan sampai hanya akan menghasilkan kata yang tidak mengandung arti atau malah berarti ganda. Semoga contoh frasa endosentris di atas dapat membantu Anda untuk mempermudah dalam menyusun sebuah kalimat.
0 Komentar 3 Contoh Frasa Endosentris
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik,tidak mengandung unsur pertikaian, perpecahan, dan SARA.
Komentar dengan link hidup hanya berupa link nofollow!