Tahukah Anda bahwa contoh generalisasi fungsi sejarah itu cukup beragam. Beberapa point penting sejarah akan sangat berpengaruh terhadap pencatatan peristiwa. Sejarah sendiri memiliki arti yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan masa lalu, entah itu ingatan, barang, koleksi maupun informasi. Sedangkan kejadian yang pernah terjadi sebelum dilakukannya pencatatan peristiwa maka disebut dengan pra sejarah.
Pertama, contoh generalisasi sejarah sebagai kisah. Sejarah bisa dijadikan sebagai kisah bilamana bersifat subyektif. Subyektifitas ini bisa dilihat dari sebuah sejarah yang diceritakan ulang oleh seseorang maupun kelompok. Faktor sosial dari si pencerita sejarah juga akan berpengaruh kepada isi cerita sejarah tersebut.
Kedua, contoh generalisasi sejarah sebagai peristiwa. Sejarah bisa dijadikan sebagai peristiwa apabila ada sebuah kejadian yang terjadi di masa lalu. Namun tidak semua kejadian di masa lalu bisa menjadi sejarah. Jadi, peristiwa bisa dianggap sejarah bila peristiwa tersebut saling berkaitan atau saling memiliki sebab dan akibat.
Ketiga, contoh generalisasi sejarah sebagai ilmu. Ketika melakukan penelitian obyek, sejarah memiliki teori sendiri. Tidak hanya teori saja, ilmu sejarah juga mengalami generalisasi seperti dengan ilmu lainnya. Untuk bisa mempelajari ilmu sejarah dibutuhkan riset, penalaran yang logis serta cara penyusunan cerita yang sistematis dan jelas.
Selain ketiga contoh generalisasi sejarah diatas, sejarah juga bisa dianggap sebagai seni. Hanya saja sejarah sebagai seni memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah dapat hilang ketepatannya karena seni dianggap sebagai sebuah hasil imajinasi. Ketepatan yang dimaksud adalah harus sesuai dengan fakta bukan dari imajinasi.
Demikian informasi tentang 3 contoh generalisasi fungsi sejarah. Semoga artikel ini bisa menjadi pengetahuan tambahan Anda.
3 Contoh Generalisasi Penggunaan Sejarah
Tidak heran bila sejarah mengalami generalisasi mengingat arti kata dari sejarah itu sendiri. Para sejarawan umumnya menuliskan tentang suatu sejarah berdasarkan dengan konteks waktu mereka dan mempertimbangkan berbagai ide untuk bisa menginterprestasikan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang generalisasi sejarah berikut dibawah ini akan diberikan 3 contoh generalisasi fungsi sejarah.Pertama, contoh generalisasi sejarah sebagai kisah. Sejarah bisa dijadikan sebagai kisah bilamana bersifat subyektif. Subyektifitas ini bisa dilihat dari sebuah sejarah yang diceritakan ulang oleh seseorang maupun kelompok. Faktor sosial dari si pencerita sejarah juga akan berpengaruh kepada isi cerita sejarah tersebut.
Kedua, contoh generalisasi sejarah sebagai peristiwa. Sejarah bisa dijadikan sebagai peristiwa apabila ada sebuah kejadian yang terjadi di masa lalu. Namun tidak semua kejadian di masa lalu bisa menjadi sejarah. Jadi, peristiwa bisa dianggap sejarah bila peristiwa tersebut saling berkaitan atau saling memiliki sebab dan akibat.
Ketiga, contoh generalisasi sejarah sebagai ilmu. Ketika melakukan penelitian obyek, sejarah memiliki teori sendiri. Tidak hanya teori saja, ilmu sejarah juga mengalami generalisasi seperti dengan ilmu lainnya. Untuk bisa mempelajari ilmu sejarah dibutuhkan riset, penalaran yang logis serta cara penyusunan cerita yang sistematis dan jelas.
Selain ketiga contoh generalisasi sejarah diatas, sejarah juga bisa dianggap sebagai seni. Hanya saja sejarah sebagai seni memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah dapat hilang ketepatannya karena seni dianggap sebagai sebuah hasil imajinasi. Ketepatan yang dimaksud adalah harus sesuai dengan fakta bukan dari imajinasi.
Demikian informasi tentang 3 contoh generalisasi fungsi sejarah. Semoga artikel ini bisa menjadi pengetahuan tambahan Anda.
0 Komentar 3 Contoh Generalisasi Fungsi Sejarah
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik,tidak mengandung unsur pertikaian, perpecahan, dan SARA.
Komentar dengan link hidup hanya berupa link nofollow!