Jika Anda masih belum begitu paham tentang jurnal penyesuaian pada perusahaan perdagangan, maka pada kali akan diberikan contoh jurnal penyesuaian yang lebih rinci. Jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang memang sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi, modal, hutang dan harta agar semuanya hitungannya sesuai dengan keadaan perusahaan tersebut. Biasanya jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir tahun dan disusun berdasarkan data dari penyesuaian akhir periode dan neraca saldo.
Dalam melakukan pencatatan penyesuaian persediaan barang, bisa menggunakan 2 metode yaitu metode ikhtisar laba rugi dan metode harga pokok penjualan. Contoh jurnal penyesuaian persediaan barang yang ini akan menggunakan metode ikhtisar laba rugi. Contohnya adalah tercatat saldo persediaan barang awal sebesar Rp 5.000.000 dan persediaan barang akhir Rp 6.000.000 maka ikhtisar antara persediaan barang awal dan akhir ditulis sama dengan nominal tadi.
Untuk membuat jurnal penyesuaian perlengkapan maka nominal yang ditulis adalah yang sudah terpakai. Contoh jurnal penyesuaian adalah semisal pada awal periode saldo akun perlengkapan sebesar Rp 2.000.000 dan saldo akhir sebesar Rp 500.000. Jadi cara menghitungnya Rp 2.000.000 – Rp 500.000 = Rp 1.500.000. Hasil inilah yang dicatat di jurnal penyesuaian.
Jika dicatat sebagai harta maka yang ditulis di neraca saldo awal tetap harta. Untuk contoh jurnal penyesuaiannya maka yang ditulis adalah nominal bebannya.
Setelah melihat contoh jurnal penyesuaian perusahaan perdagangan ini apakah Anda sudah paham? Sebenarnya dalam membuat jurnal penyesuaian tidaklah sulit hanya saja perlu ketelitian dalam menghitung dan mengolah data.
Demikian 3 contoh jurnal penyesuaian perusahaan perdagangan, semoga dapat Anda gunakan sebagai tambahan pengetahuan dalam hal penyusunan jurnal penyesuaian.
3 Contoh Jurnal Penyesuaian Pada Perusahaan Perdagangan
Perlu Anda ketahui bahwa neraca sisa merupakan dasar untuk bisa membuat laporan keuangan. Hanya saja, sajian datanya belum dapat memberikan informasi secara lengkap. Maka untuk melengkapinya dibutuhkan jurnal penyesuaian agar data yang keluar benar-benar baru dan sesuai dengan keadaan perusahaan. Untuk lebih jelasnya lagi perhatikan contoh jurnal penyesuaian dibawah ini.Dalam melakukan pencatatan penyesuaian persediaan barang, bisa menggunakan 2 metode yaitu metode ikhtisar laba rugi dan metode harga pokok penjualan. Contoh jurnal penyesuaian persediaan barang yang ini akan menggunakan metode ikhtisar laba rugi. Contohnya adalah tercatat saldo persediaan barang awal sebesar Rp 5.000.000 dan persediaan barang akhir Rp 6.000.000 maka ikhtisar antara persediaan barang awal dan akhir ditulis sama dengan nominal tadi.
Untuk membuat jurnal penyesuaian perlengkapan maka nominal yang ditulis adalah yang sudah terpakai. Contoh jurnal penyesuaian adalah semisal pada awal periode saldo akun perlengkapan sebesar Rp 2.000.000 dan saldo akhir sebesar Rp 500.000. Jadi cara menghitungnya Rp 2.000.000 – Rp 500.000 = Rp 1.500.000. Hasil inilah yang dicatat di jurnal penyesuaian.
Jika dicatat sebagai harta maka yang ditulis di neraca saldo awal tetap harta. Untuk contoh jurnal penyesuaiannya maka yang ditulis adalah nominal bebannya.
Setelah melihat contoh jurnal penyesuaian perusahaan perdagangan ini apakah Anda sudah paham? Sebenarnya dalam membuat jurnal penyesuaian tidaklah sulit hanya saja perlu ketelitian dalam menghitung dan mengolah data.
Demikian 3 contoh jurnal penyesuaian perusahaan perdagangan, semoga dapat Anda gunakan sebagai tambahan pengetahuan dalam hal penyusunan jurnal penyesuaian.
0 Komentar 3 Contoh Jurnal Penyesuaian Pada Perusahaan Perdagangan
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik,tidak mengandung unsur pertikaian, perpecahan, dan SARA.
Komentar dengan link hidup hanya berupa link nofollow!