Contoh jurnal penyesuaian akan sangat dibutuhkan bagi Anda yang ingin melakukan rekonsiliasi bank. Rekonsiliasi bank merupakan transaksi yang jumlah saldonya bisa berbeda dengan apa yang tertulis di saldo kas pembukuan bank. Rekonsiliasi bank ini bertujuan untuk mengecek pencatatan pada rekening kas dan catatan bank dan juga berguna untuk melihat pengeluaran atau pemasukan mana yang sekiranya belum dicatat oleh pihak bank.
Untuk mencatat penagihan utang perusahaan yang dilakukan oleh pihak bank maka contoh jurnal penyesuaian adalah jika kas pada perusahaan sebesar Rp 10.000.000 maka piutang yang harus dibayarkan kepada pihak bank juga sama dengan nominal kas pada perusahaan tersebut.
Untuk mencatat penerimaan pendapatan yang diberikan oleh pihak bank maka contoh jurnal penyesuaian yang ditulis adalah kas pada perusahaan tersebut semisal Rp 1.500.000 maka piutang yang ditulis juga harus sama dengan pencatatan kas perusahaan tersebut.
Untuk mencari pembenahan terkait beban administrasi dari bank maka contoh jurnal penyesuaian yang ditulis adalah beban administrasi semisal Rp 300.000 maka kas yang ditulis juga sama dengan beban administrasi tersebut.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa kas merupakan suatu hal yang mudah untuk dicuri. Maka untuk menghindari kejadian tersebut dibuatlah pengendalian khusus untuk khas yaitu dengan menggunakan sistem rekonsiliasi bank. Dalam membuat rekonsiliasi juga harus membutuhkan jurnal penyelesaian, maka contoh jurnal penyesuaian diatas sekiranya bisa membantu Anda untuk dapat membuat jurnal penyesuaian rekonsiliasi bank.
Demikian 3 contoh jurnal penyesuaian untuk menyusun rekonsiliasi bank, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.
3 Contoh Jurnal Penyesuaian untuk Rekonsiliasi Bank
Dalam membuat rekonsiliasi bank, hal yang perlu diingat adalah bahwa harus terdapat perbandingan antara rekening kas dan catatan bank agar bisa mengetahui perbedaan yang ada. Biasanya perbandingan ini dilakukan dengan cara melakukan debit rekening kas. Untuk laporan kas akan diterima setiap bulannya lalu dibandingkan dengan catatan kas. Untuk bisa mengetahui kedua saldo tersebut benar maka diperlukan jurnal penyesuaian. Berikut adalah contoh jurnal penyesuaian pada rekonsiliasi bank.Untuk mencatat penagihan utang perusahaan yang dilakukan oleh pihak bank maka contoh jurnal penyesuaian adalah jika kas pada perusahaan sebesar Rp 10.000.000 maka piutang yang harus dibayarkan kepada pihak bank juga sama dengan nominal kas pada perusahaan tersebut.
Untuk mencatat penerimaan pendapatan yang diberikan oleh pihak bank maka contoh jurnal penyesuaian yang ditulis adalah kas pada perusahaan tersebut semisal Rp 1.500.000 maka piutang yang ditulis juga harus sama dengan pencatatan kas perusahaan tersebut.
Untuk mencari pembenahan terkait beban administrasi dari bank maka contoh jurnal penyesuaian yang ditulis adalah beban administrasi semisal Rp 300.000 maka kas yang ditulis juga sama dengan beban administrasi tersebut.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa kas merupakan suatu hal yang mudah untuk dicuri. Maka untuk menghindari kejadian tersebut dibuatlah pengendalian khusus untuk khas yaitu dengan menggunakan sistem rekonsiliasi bank. Dalam membuat rekonsiliasi juga harus membutuhkan jurnal penyelesaian, maka contoh jurnal penyesuaian diatas sekiranya bisa membantu Anda untuk dapat membuat jurnal penyesuaian rekonsiliasi bank.
Demikian 3 contoh jurnal penyesuaian untuk menyusun rekonsiliasi bank, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.
0 Komentar 3 Contoh Jurnal Penyesuaian untuk Rekonsiliasi Bank
Posting Komentar
Berkomentarlah sesuai topik,tidak mengandung unsur pertikaian, perpecahan, dan SARA.
Komentar dengan link hidup hanya berupa link nofollow!